PENDAHULUAN
Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai
data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan
apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif
yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di
majalah dan koran-koran.Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang
diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi
inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data
STATISTIK
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa
Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika
merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari
kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika
antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan
dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan
biologi maupun
ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi),
maupun di bidang bisnis,
ekonomi, dan industri.
Statistika juga digunakan dalam pemerintahan
untuk berbagai macam tujuan; sensus
penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi
statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak
pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum),
serta jajak cepat (perhitungan cepat
hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat
pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan
buatan.
Sejarah
Penggunaan istilah statistika
berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium
("dewan negara") dan bahasa Italia statista
("negarawan" atau "politikus").
Gottfried Achenwall
(1749) menggunakan Statistik dalam bahasa
Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)".
Pada awal abad
ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan
dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics)
dan pengertian ini ke dalam bahasa
Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang
dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus
berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi
kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad
ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika,
terutama peluang.
Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode
ilmiah, statistika inferensi,
dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald
Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl
Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset
(meneliti
problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang
dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi
hingga linguistika.
Bidang-bidang ekonomi,
biologi dan
cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya.
Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika,
biometrika
(atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang
menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak
lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan
matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian
statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam
departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
Definisi Statistik Deskriptif dan Inferensial
http://saranghaechonsa.wordpress.com/2011/03/18/definisi-statistik-deskriptif-dan-inferensial/
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah, menyajikan
data tanpa mengambil keputusan untuk populasi. Dengan kata lain hanya
melihat gambaran secara umum dari data yang didapatkan. Statistika deskriptif
berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti
berapa rata-ratanya, seberapa jauh data bervariasi dari rata-ratanya, berapa
median data dan sebagainya.
Statistika
inferensial/Induktif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan
untuk populasi dimana sampel berada. Statistika inferensial berusaha membuat
berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel.
Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan besaran populasi, uji
hipotesis, forecasting dsb.
Kedua bagian
statistik tersebut dalam prakteknya sering dipakai bersama-sama, namun ada juga
yang hanya menggunakan salah satu saja, tergantung dari kebutuhan.
Seringnya dalam penelitian dilakukan statistis deskriptif dahulu, baru
statistif inferensial. Misal suatu kegiatan penelitian dalam bidang komputer
misalnya: Saya ingin mengetahui penyebab kecepatan internet di Laboratoium
Sekolah, apakah benar semakin banyak user yang menggunakan internet akan
memperlambat kecepatan internet ?. Nah berangkat dari masalah tersebut maka
saya membutuhkan data untuk mengetahui data-data kecepatan internet pada saat
usernya hanya 1 orang, kemudian pada saat usernya 2 orang, 3 orang dan
seterusnya, sampai semua komputer terpakai semua misalnya, nah data-data
tersebut disajikan menggunakan Statistik Deskriptif, setelah itu untuk
mengetahui seberapa besar sih, pengaruh banyak user terhadap kecepatan internet
? nah disinilah data-data tersebut perlu dilakukan analisis secara Inferensial
atau Induktif, sehingga nantinya diharapkan bisa dibuat suatu kesimpulan yang
bisa dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan disuatu tempat yang
diteliti.
STATISTIK DESKRIPTIF
1.
Sensus-Sampling, Parameter-Statistik, Populasi-Sample
- Sensus merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data, dimana seluruh elemen yang menjadi objek penelitian tersebut diteliti satu per satu.
- Sedangkan sampling merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data, dimana tidak seluruh elemen yang menjadi objek penelitian diteliti satu per satu.
- Parameter merupakan istilah untuk hasil dari sensus, sedangkan sampling merupakan istilah untuk hasil dari sampling.
- Populasi merupakan sebutan untuk objek penelitian sensus. Sedangkan sebutan untuk objek penelitian sampling disebut sampel.
2.
Variabel
Variable
merupakan suatu gejala yang memiliki nilai yang bervariasi dan variasi tersebut
dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan.
Secara
konsep variabel dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni:
- Variable dependen atau variabel tergantung/ terikat/ terpengaruh merupakan variable yang variasinya dimaksudkan untuk dijelaskan.
- Variabel independen atau variabel bebas/ variabel yang mempengaruhi merupakan variabel yang variasinya digunakan utnuk menjelaskan variasi dari variabel dependen.
- Moderating variabel, merupakan variabel yang mempunyai dampak kontigensi atau contigent effect yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen. Dengan kata lain moderating variabel merupakan variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel dependen dan independen.
- Intervening variabel merupakan faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel independen dan moderating terhadap fenomena yang diamati.
3. Data
dan Pembagiannya
Menurut
Webster’s New World Dictionary, data merupakan sesuatu yang diketahui atau
dianggap. Oleh karena itu, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau persoalan.
Pembagian
Data Menurut Sifatnya:
- Data kualitatif : data yang tidak berbentuk angka.
- Data kuantitatif : data yang berbentuk angka
Pembagian
Data Berdasarkan Sumbernya:
- Data internal, data yang menggambarkan keadaan/ kegiatan di dalam suatu organisasi.
- Data eksternal, data yang menggambarkan keadaan/ kegiatan di luar suatu organisasi.
Pembagian
Data Berdasarkan Cara Memperolehnya:
- Data primer : data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya.
- Data sekunder: data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain seperti dalam bentuk publikasi.
Pembagian data berdasarkan
waktu pengumpulannya:
- Data silang (cross section data), data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang menggambarkan keadaan/ kegiatan pada waktu tersebut.
- Data berkala (time series data), data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Statistik
dibedakan menjadi dua macam tipe aplikasi yakni statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
1.
Statistik deskriptif
Statistik
deskriptif merupakan tipe analisis yang meliputi pengumpulan data, penyajian
data, dan peringkasan data. Tipe analisis ini hanya sebatas mengolah data dan
menyajikannya saja sehingga tidak dapat digunakan untuk mengambil suatu
kesimpulan dari apa yang telah diteliti.
2.
Statistik inferensial/ induktif
Statistik
inferensial merupakan tipe analisis yang digunakan utnuk mengkaji, menaksir dan
menarik kesimpulan dari apa yang telah diteliti sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.
Dalam
statistik induktif/ inferensial terdapat beberapa langkah yakni:
- Menentukan hipotesis nihil (Ho) dan menentukan hipotesis alternatif (Ha atau H1).
- Menentukan statistik tabel
- Menghitung kriteria pengujian atau statistik hitung
- Menarik kesimpulan dan mengambil keputusan sesuai dengan hasil perbandingan antara statistik hitung dengan statistik tabel yang ada atau dengan melihat tingkat signifikansinya yakni apakah Ho ditolak atau diterima.
Pembagian
metode statistik induktif:
1.
Berdasarkan tipe data
- Data bersifat kualitatif (nominal dan ordinal), analisis dapat dikelompokkan pada bagian statistik non parametrik. Seperti Uji Wilcoxon, Kruskal-Wallis, Friedman dan sebagainya.
- Data bersifat kuantitatif (interval dan rasio), analisis dapat dikelompokkan pada bagian statistik parametrik. Seperti Uji T, Uji F (Anova) dan sebagainya.
2.
Berdasarkan jumlah variabel
- Analisis univariat, digunakan untuk menganalisis satu variable. Misalnya Uji T.
- Analisis bivariat, digunakan untuk menganalisis dua variabel. Misalnya analisis korelasi sederhana dan analisis regresi sederhana.
- Analisis ganda/ faktorial, digunakan bila hanya satu variabel dependen tetapi lebih dari satu variabel independen yang dianalisis. Misalnya analisis korelasi ganda dan analisis regresi ganda.
- Analisis multivariate, digunakan untuk menganalisis dua atau lebih variabel dependen dan dua atau lebih variable independen. Misalnya cluster analysis, factor analysis, discriminant analysis dan sebagainya.
Untuk
keperluan analisis data pada bidang riset, metode statistik induktif yang ada
dapat dibagi sesuai dengan kegunaannya, antara lain:
- Analisis statistik komparatif (perbandingan dan perbedaan), misalnya : independen sample t test, paired sample t test, one way anova.
- Analisis statistik korelasional (uji asosiasi), misalnya crosstab untuk korelasi dua variabel data berskala nominal (kategori), korelasi dua variabel data berskala interval/ rasio (korelasi Pearson), korelasi parsial data berskala interval/ rasio.
- Analisis prediktif, misalnya analisis regresi sederhana dan regresi ganda.
- Analisis multivariat, misalnya cluster analysis, factor analysis, discriminant analysis dan sebagainya.
Terkadang
dalam suatu penelitian hanya digunakan salah satu dari kedua tipe aplikasi
tersebut. Tetapi dapat juga digunakan keduanya, yakni penelitian yang
menggunakan data deskriptif terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan tipe aplikasi inferensial/ induktif yang dapat digunakan untuk
mengambil keputusan dari penelitian tersebut.
Penggunaan
kedua aplikasi tersebut contohnya, peneliti ingin mengetahui kecepatan internet
dalam suatu laboratorium yang ingin membuktikan semakin banyak pengguna
internet akan memperlambat kecepatan internet. Maka penelitian dilakukan dengan
memperoleh data kecepatan internet bila digunakan oleh 1 orang, 2 orang, 3
orang dan seterusnya. Data-data tersebut disajikan dalam bentuk data
deskriptif. Berangkat dari data deskriptif maka untuk mengetahui besarnya
pengaruh pengguna internet terhadap kecepatan internet, maka data-data tersebut
perlu dianalisis menggunakan tipe inferensial yang dapat menghasilkan
kesimpulan sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan atas kasus
tersebut nantinya.
Deskripsi
atau penggambaran sekumpulan data secara visual dapat dilakukan dengan dengan
dua cara yakni deskripsi dalam bentuk tulisan dan deskripsi dalam bentuk
gambar:
1.
Deskripsi dalam bentuk tulisan,
Bisa
kita dapatkan dari output SPSS yang secara otomatis muncul. Dalam program SPSS,
statistik deskriptif dapat dilakukan dengan menu deskriptive statistics yang
terdiri dari:
-
Frequencies,
Digunakan
untuk menampilkan dan menggambarkan data yang terdiri atas satu variabel saja.
Jika terdapat lebih dari satu variabel maka variabel-variabel tersebut akan
ditampilkan secara terpisah.
-
Descriptives
Digunakan
untuk menyajikan data statistik deskriptif pada sebuah variabel seperti
rata-rata (mean), deviasi standar, variasi dan sebagainya.
-
Explore
Memiliki
fungsi yang sama dengan menu “Descriptives”. Perbedaannya adalah dalam menu
Explore ini akan diolah semakin kompleks dan dilengkapi dengan cara menguji
apakah data yang outlier serta uji kenormalan sebuah data, yang dapat dukur
dengan uji tertentu atau ditampilkan dalam bentuk box-plot, steam, and leaf
dan normal probability plot.
-
Crosstab
Digunakan
untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom.
Ciri crosstab adalah adanya dua variable atau lebih yang mempunyai hubungan
secara deskriptif serta data penyajiannya berupa data kualitatif, khususnya
data yang berskala nominal.
-
Ratio
Digunakan
untuk menyediakan ringkasan statistik yang berupa perbandingan-perbandingan.
Rasio ini sering juga disebut sebagai rasio statistik, yakni hasil pembagian
dua variabel yaitu semua data yang bertipe rasio yang mempunyai nilai positif.
2.
Descriptive dalam bentuk gambar/ grafik
Data
yang disajikan dengan grafik digunakan untuk melengkapi deskripsi yang beripa
teks, supaya data tersebut tampak lebih impresif dan komunikatif dengan para
penggunanya.
Berikut
ini kami sajikan salah satu contoh analisa yang menggunakan tipe statistik
deskriptif
Tabel
di bawah ini adalah data-data perolehan nilai dari 10 siswa untuk mata
pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Yang nantinya akan dianalisis
menggunakan tipe analisa deskriptif.
No
|
Matematika
(variable X)
|
B. Ind
(variable Y)
|
1
|
90
|
87
|
2
|
67
|
75
|
3
|
78
|
67
|
4
|
85
|
80
|
5
|
75
|
70
|
6
|
60
|
56
|
7
|
87
|
76
|
8
|
87
|
54
|
9
|
90
|
87
|
10
|
60
|
65
|
Tabel
Nilai Mata Pelajaran Matematika dan B. Indonesia dari 10 Siswa
- Membuka program SPSS dengan cara
- Double klik pada shortcut yang terdapat pada dekstop komputer
- Atau dengan cara Start > All Program > SPSS for Windows
Kedua cara
tersebut akan muncul tampilan SPSS yang mirip dengan tampilan
Microsoft Excel.
2.
Memasukkan data tabel tersebut dalam program SPSS
a. Menuliskan Variable X dan Variable Y pada sheet Variable View. Seperti
gambar berikut:
b. Menuliskan data tabel pada sheet Data View.
c. Kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif
Analisis deskriptif berupa ukuran gejala berupa mean, median, dan modus. Ukuran
penyebaran berupa kuartil, desil, dan presentil. Ukurap penyebaran berupa
rentang data/ range, simpangan baku/ varians. Ukuran kemiringan berupa model
populasi, koefisien kemiringan/ kurtosis, dan koefisien kecembungan/ skewness.
1. Analyze > Descriptive Statistic > Frequencies
2. Setelah itu, klik “Matematika (X)” dan klik tanda panah diantara dua kolom
tersebut. Untuk memindahkannya ke kolom variable.
3. Ulangi langkah tersebut sekali lagi untuk “B. Indonesia (Y)” dengan
mengklik tanda panah yang terdapat diantara dua kolom tersebut. Tidak lupa beri
tanda cek (v) pada kotak “Display Frequency Tables”.
4. Klik Statistics, akan muncul jendela dialog baru kemudian centang
Quartiles; centang Percentil: isikan angka “25” pada kotak kemudian tekan “Add”
kemudian ulangi untuk angka “50” dan “75”.
- Pada kotak “Dipersion” centang Std. Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum dan S.E. Mean
- Pada Kotak “Central Tendency”, beri tanda centang pada semua kotak yakni Mean, Median, Mode, dan Sum.
- Kemudian Klik “Continue”. Maka akan kembali pada jendela “Frequencies”.
- Klik “Charts”, maka akan muncul jendela baru yakni “Frequencies: Charts”.
Untuk mengatur tampilan data, maka Klik “Format”.
- Klik “Continue”, maka akan kembali pada tampilan “Frequencies”
- Klik “OK”, maka secara otomatis akan tampil outputnya.
- Output
Menarik dan sangat membantu.
ReplyDeleteSilakan kunjungi juga
http://statistika.tanpastress.com/
Menarik dan sangat membantu.
ReplyDeleteSilakan kunjungi juga
http://statistika.tanpastress.com/
sangat membantu sekali kak dan mudah di mengerti (Y)
ReplyDeletesangat membantu sekali kak dan mudah di mengerti (Y)
ReplyDeletenice...thanks ya..
ReplyDelete